Gagal Jantung
Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi saat otot jantung cukup melemah. Akibat dari kondisi ini, organ ini tidak mampu lagi memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan yang seharusnya. Meski bisa terjadi pada siapa saja, penyakit ini disebut lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja dan harus segera mendapatkan penanganan medis.
Penanganan yang cepat akan menurunkan risiko terjadinya komplikasi berbahaya. Penanganan penyakit ini bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kekuatan jantung.
Penyebab Gagal Jantung
Terdapat tiga jenis penyebab kelainan jantung ini, antara lain:
- Muncul karena katup jantung yang rusak.
- Akibat melemahnya ruang jantung atau ventrikel kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh.
- Akibat kakunya ventrikel sebelah kiri, sehingga jantung sulit terisi darah.
Kondisi ini umumnya juga dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, misalnya:
- Penyakit jantung koroner.
- Gangguan ritme jantung.
- Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.
- Kerusakan pada katup jantung.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
- Anemia atau kekurangan sel darah merah.
- Miokarditis atau radang otot jantung.
- Cacat jantung sejak lahir.
- Diabetes.
Faktor Risiko Gagal Jantung
Penyakit ini akan semakin berisiko menyerang orang-orang yang mengabaikan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat meningkatkan faktor risiko seseorang alami gagal jantung, antara lain:
- Kelebihan berat badan.
- Merokok.
- Gemar konsumsi makanan dengan kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi.
- Malas olahraga.
- Gemar konsumsi alkohol.
Gejala Gagal Jantung
Penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu gejala kronis yang berkembang secara bertahap dan lama, serta gejala akut yang berkembang secara cepat. Seseorang yang mengalami gejala akut wajib menerima perawatan di rumah sakit. Gejala utama kondisi ini adalah:
- Sesak napas.
- Tubuh terasa lelah.
- Pembengkakan pergelangan kaki.
Secara umum, terdapat beberapa jenis gagal jantung, antara lain:
Gagal jantung sebelah kiri. Kondisi ini terjadi saat ventrikel sebelah kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan darah yang mengandung oksigen.
Gagal jantung sebelah kanan. Kondisi ini terjadi saat adanya kerusakan pada ventrikel sebelah kanan jantung yang menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh darah tidak bisa berjalan semestinya.
Gagal jantung sistolik. Kondisi ini terjadi saat otot jantung tidak mampu berkontraksi dengan baik, akibatnya proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh terganggu.
Gagal jantung diastolik. Kondisi ini terjadi saat jantung sulit untuk terisi darah, sehingga terjadi akibat otot jantung mengalami kekakuan.
Diagnosis Gagal Jantung
Terdapat beberapa langkah diagnosis yang akan dilakukan dokter, misalnya dengan melakukan pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda gagal jantung. Pemeriksaan fisik menggunakan stetoskop juga bisa dilakukan untuk memeriksa detak jantung. Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan, antara lain:
- Foto rontgen dada. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi pembesaran ukuran jantung atau penumpukan cairan di dalam paru-paru yang kerap dialami pengidap gagal jantung.
- Elektrokardiografi. Pemeriksaan ini akan merekam perubahan aktivitas listrik jantung saat terjadi gagal jantung, atau mendeteksi gangguan irama jantung yang bisa menjadi indikasi gagal jantung.
- Ekokardiografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat struktur organ jantung agar lebih jelas dengan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
- Tes darah, pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi suatu jenis protein yang kadarnya akan meningkat jika gagal jantung terjadi. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendeteksi penyakit yang dapat menjadi penyebab gagal jantung.
- CT scan atau MRI jantung, pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan detail mengenai kondisi organ dalam.
- Kateterisasi jantung, pemeriksaan untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
Pengobatan Gagal Jantung
Sayangnya, kondisi ini masuk dalam kategori penyakit seumur hidup yang tidak dapat diobati dengan tuntas. Oleh karena itu, penanganan yang dilakukan adalah kombinasi obat-obatan, peralatan penopang jantung, maka operasi perlu dilakukan. Gaya hidup yang sehat juga penting untuk dijalani oleh pengidapnya.
Pencegahan Gagal Jantung
Mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta menghindari asupan garam yang berlebihan. Selain dari makanan seperti bayam, zat besi juga bisa didapatkan dari suplemen.
- Menjaga berat badan.
- Berhenti merokok.
- Membatasi konsumsi minuman keras.
- Berolahraga secara teratur.
- Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Hubungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Terjadi bengkak di telapak kaki, kaki, pergelangan kaki, atau perut.
- Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
- Batuk di malam hari.
- Kebingungan atau gelisah.
- Dehidrasi.
- Sakit dada.
- Denyut jantung cepat (lebih dari 120 per menit saat istirahat).
Halodoc memiliki fitur Cek Risiko Penyakit Jantung✔️ yang bisa digunakan untuk mengukur level risiko tubuh terserang penyakit ini sehingga bisa mengupayakan pencegahan dini. Klik gambar di bawah ini untuk memulai cek.